26 Juni 2014

DISTRIBUSI & GOLONGAN UMUR JEMAAH CALON HAJI 2014/1435H

Jemaah Calon Haji asal Kabupaten Sumedang Tahun 2014 / 1435 H tersebar di seluruh Kabupaten Sumedang dengan jumlah sebesar 674 jemaah dapat dilihat peta berikut ini :

Peta Sebaran Jemaah Calon Haji Kabupaten Sumedang Tahun 2014/1435H

Sedangkan golongan umur jemaah calon haji dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Golongan umur jemaah calon haji 2014/1435H.
Jumlah JCH diatas adalah data yang diterima dari Kantor Kemenag Kab. Sumedang, Mei 2014. (#Sdon)

25 Juni 2014

RECHECKING PENILAIAN ELIMINASI MALARIA SUMEDANG 2014

Tim Rechecking Eliminasi Malaria dari Dinkes Prov. Jabar
sedang berdialog dengan Kabid Yanmed RSU Sumedang.
Sumedang merupakan salah satu kabupaten yang diusulkan untuk mendapatkan sertifikasi eliminasi malaria dari Ditjen PP&PL Kemenkes Tahun 2014. Seperti diketahui bahwa sumedang tidak ada riwayat endemis malaria selama 5 tahun terakhir dan Kabupaten Sumedang tidak ada kasus malaria indigenious (kasus yang berasal dari penularan di wilayah setempat).
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat kemudian melakukan rechecking instrumen penilaian eliminasasi malaria di RSUD Sumedang dan Dinas Kesehatan Kab. Sumedang yang meliputi :
1. Kemampuan mendiagnose dan melakukan penatalaksanaan kasus malaria.
2. Ketersediaan alat diagnostik dan obat anti malaria.
3. Kemampuan laboratorium RSUD.
4. Kemampuan laboratorium Rujukan.
5. Pedoman Teknis Tatalaksana Malaria.
6. MoU penangangan kasus malaria antara RSUD Sumedang & Dinkes Sumedang.
7. Pencatatan dan pelaporan kasus malaria.
8. Adanya sistem pencatatan dan pelaporan kasus malaria yang baik di Dinas Kesehatan.

Beberapa dokumen pendukung :



Dokumentasi kegiatan:
@sadonos

PERTEMUAN SISKOHATKES PUSKESMAS


Penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan kesehatan haji diperlukan mekanisme pencatatan dan pelaporan informasi kesehatan jemaah haji Indonesia secara cepat, tepat dan berkesinambungan yang terkoordinasi dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu bidang Kesehatan (Siskohatkes) berbasis web.
Siskothatkes mulai diterapkan di tingkat kabupaten se-Indonesia pada tahun 2013, tingkat puskesmas mulai dilakukan pada tahun 2014 ini, sedangkan rencana Puskeshaji pada tahun 2015 adalah bookless, tidak menggunakan Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) lagi.
Tugas pengelola Siskohatkes sebagai berikut :
  1. Melakukan kegiatan penginputan, pengelolaan/informasi data hasil pemeriksaan kesehatan jamaah haji baik pemeriksaan di puskesmas maupun hasil rujukan melalui website: siskohatkes.depkes.go.id;
  2. Menjaga kerahasiaan data sesuai ketentuan yang berlaku dan etika profesi; 
  3. Melakukan konfirmasi data/informasi kesehatan di wilayah kerjanya.
Yang diinput adalah semua informasi kesehatan jemaah haji (sesuai Buku Kesehatan Jemaah Haji) seperti : identitas jemaah, dokter pemeriksa di puskesmas, nama puskesmas, dokter rujukan, tempat pemeriksaan rujukan, riwayat kesehatan, hasil laboratorium, diagnosa, kategori, dsb.
Pada tahun 2014 ini hasil entri pemeriksaan di puskesmas akan dilampirkan di BKJH.
Narasumber pada pertemuan ini dari Pengelola Siskohatkes/Program Kesehatan Haji Dinkes Prov. Jabar.
Beberapa kendala dalam entri siskohatkes adalah :
  1. Koneksi internet yang tidak selalu stabil.
  2. Masih banyaknya hasil pemeriksaan fisik pada format bantu PKJH yang kosong. Bila kolom isian kosong maka sistem tidak bisa melanjutkan ke entri berikutnya.
  3. Diagnosa belum terkodekan menggunakan ICD-X.
  4. 20% petugas tidak membawa laptop.
Berikut kami lampirkan Buku Pedoman Teknis Rikkes Jemaah Haji (terutama hal 48-56) untuk mengingatkan kembali tenaga medis/klinisi atau Tim Rikkes Haji di puskesmas dalam mengisi pemeriksaan fisik, pemeriksaan jiwa, faktor risiko jemaah haji, riwayat kesehatan, diagnosa dan kesimpulan (kategori dan saran/anjuran).

Tampilan Siskohatkes : Daftar Jemaah pada pemeriksaan awal.
Narasumber dari Dinkes Provinsi Jabar.
Ibu Sekretaris membuka acara didampingi Kasie P2P.
Pengelola Kes Haji sedang memberikan panduan.
Pendampingan praktek entri Siskohatkes.
Buku Pedoman Teknis Rikkes Jemaah Haji
@sdon

06 Juni 2014

PEDOMAN MERS CoV

Pedoman MERS CoV dikeluarkan oleh Ditjen PPPL Kemenkes 2013 dengan 5 pedoman yaitu :
1. Pedoman Umum Kesiapsiagaan Menghadapi MERS CoV :

2. Pedoman Surveilans dan Respon Kesiapsiagaan Menghadapi MERS CoV :

3. Pedoman Pengambilan Spesimen dan Pemeriksaan Laboratorium MERS CoV :

4. Pedoman Tatalaksana Klinis ISPA Berat Suspek MERS CoV :

5. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi MERS CoV :

PENGENDALIAN DBD & CHIKUNGUNYA SUMEDANG

DBD/Chikungunya merupakan suatu bagian dari penyakit arbovirosis (penyakit yang disebabkan oleh virus melalui tular vektor) dan merupakan bagian dari Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2).  Pengendalian DBD/Chikungunya seringkali mengalami kendala masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap PSN secara serentak & rutin. Masyarakat masih mempersepsikan fogging sebagai suatu cara yang paling baik apabila terdapat kasus DBD/Chikungunya dibandingkan PSN. Berikut materi Pengendalian DBD/Chikungunya yang dikumpulkan dari berbagai sumber :