05 Agustus 2008

Virus EV-71

Virus EV-71(Entero Virus) kini jadi virus yang sangat menakutkan di cina dan Singapura , penyakit tangan kaki dan mulut yang di Indonesia dulu tidak berbahaya dan kini berbeda, penyakit yang beredar dan menakutkan yang beredar di cina dan singapura kini bukan tidak mungkin akan menyebar ke Indonesia. Entero Virus (EV-71) banyak menyerang anak-anak meski secara teoritis bisa menyerang orang dewasa.
Kewaspadaan Dini Terhadap Penyebaran Penyakit Tangan, Kaki & Mulut, perlu kita tingkatkan bersama-sama untuk mencegah terhadap kemungkinan penyebaran Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut (PTKM) yang disebabkan oleh Enterovirus strain 71 (EV-71) tersebut masuk di wilayah Kabupaten Sumedang
Meski belum masuk ke Indonesia , bukan tidak tertutup kemungkinan bakal beredar di Indonesia , maka depkes mengambil sebuah lankah untuk menutup masuknya Virus tersebut ke Indonesia dengan menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan dan kaki sebab penyakit tersebut berkembang pada alat pencernaan manusia
Penyakit ini sangat berbahaya dan gejalanya selain demam sakit kepala dan tenggorokan tanda tanda lainyakni timbul bercak merah pada tangan kaki dan benjolan berisi air pada rongga mulut. Dari itu mari kita stop akan masuknya Virus ini ke Indonesia dengan menjaga kebersihan akan sekeliling kita

Pengertian :

  • PTKM adalah penyakit tangan, kaki dan mulut (Hand Foot Mouth Disease / HFMD) yang disebabkan oleh Enterovirus, Coxsackie virus atau Echovirus. Penyakit ini berbeda dengan penyakit kuku dan mulut pada binatang.
  • Pada umumnya menyerang anak usia di bawah 10 tahun dengan masa inkubasi 3-7 hari dan masa infeksius minggu pertama sejak timbul gejala.

Tanda dan gejala :

  • Gejala awal : Demam (38-39ÂșC), nafsu makan turun dan nyeri menelan.
  • Timbul vesikel dan ruam di dalam mulut. Vesikel ditemukan di lidah, gusi atau mukosa pipi. Vesikel ini mudah pecah dan menjadi ulkus yang menyebabkan anak tidak mau makan dan ludah meleler keluar. Ruam dengan vesikel dapat juga ditemukan pada telapak tangan, kaki dan bokong pada bayi.
  • Komplikasi yang timbul akibat Enterovirus 71 adalah gangguan neurologi berat yaitu meningitis aseptik, ensefalitis maupun kelumpuhan.

Cara Penularan :

  • Secara kontak langsung dengan cairan tubuh penderita (cairan hidung, mulut, vesikel) melalui batuk, berbicara dan bersin (droplet).
  • Secara oral fecal melalui tangan, mainan dan alat-alat lain yang tercemar oleh feses penderita.

Siklus Penularan :

Enterovirus masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran cerna, berkembangbiak di orofaring dan banyak ditemukan dalam feses penderita. Replikasi enterovirus dapat terjadi di saluran gastrointestinal atau saluran respiratori. Setelah fase viremia, infeksi akan mengenai jaringan dan beberapa organ sehingga menimbulkan gejala yang bervariasi. Penularan virus melalui faecal-oro route dan dapat pula melalui kontak langsung melalui droplet. Virus akan dieksresi melalui feses selama beberapa minggu.

Pencegahan :
  • Tingkatkan kebersihan pribadi dengan mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan, sesudah BAB, membersihkan feses anak dan membuang ingus.
  • Tutup mulut dan hidung bila batuk dan bersin kemudian membersihkan hidung dan mulut dengan tisu.
  • Pisahkan alat makan, alat kebersihan pribadi dan pakaian termasuk kaus kaki & sepatu penderita dengan orang yang sehat.
  • Bersihkan alat – alat yang terkontaminasi dengan air, sabun dan bilas dengan pemutih yang mengandung klorin.
  • Observasi ketat kontak serumah.

Pengendalian Infeksi :

  • Hindari kontak langsung antara pasien PTKM dengan pasien lain
  • Desinfeksi peralatan pasien sesuai Standar Operasioanl Prosedur (SOP) / Protap.
  • General precaution bagi tenaga kesehatan : Gunakan sarung tangan, masker dan cuci tangan segera setelah menangani penderita. (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar